SURABAYA, Jogjaaja.com – Tak seperti mayoritas remaja yang gemar bermain game atau nongkrong bareng teman-temannya, Kenneth Christopher Hendra dan Abhinav Kumar Nair Mukunda Kumar punya aktivitas berbeda. Remaja berusia 19 tahun asal Surabaya dan Malaysia ini sudah melakukan aksi nyata untuk membantu pelajar kurang mampu dari Indonesia dan Malaysia melalui Project Ivy.Project Ivy merupakan yayasan yang bertujuan meningkatkan standar Pendidikan di Indonesia dan Malaysia. Melalui project ini, Kenneth dan Kumar menyediakan bimbingan belajar matematika dan Bahasa Inggris secara gratis bagi pelajar Indonesia dan Malaysia yang kurang beruntung.Meski saat ini sedang menempuh pendidikan di Singapura, kedua pelajar ini tetap memikirkan kondisi pendidikan di negara asal mereka. Mereka menyadari bahwa kualitas pendidikan di sana masih jauh dari ideal, dan ini menjadi masalah serius yang mempengaruhi jutaan orang di Indonesia dan Malaysia."Saat saya belajar di Singapura, saya mulai menyadari adanya jurang kualitas pendidikan antara Singapura dan Indonesia. Melihat banyak anak Indonesia yang cerdas namun tidak dapat mengoptimalkan potensinya karena tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas membuat saya merasa sedih," kata Kenneth, dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).Sejak didirikan pada akhir Januari 2023, Project Ivy telah membantu lebih dari 120 anak dari berbagai kota di Indonesia dan Malaysia."Kami memilih Matematika dan Bahasa Inggris untuk diajarkan karena dua mata pelajaran ini sangat penting untuk masyarakat Indonesia. Pelajaran ini membantu mengasah kemampuan berpikir kritis dan membuka lebih banyak peluang di masa mendatang," jelas Kenneth.Siswa-siswi yang mendapat pendidikan gratis dari Project Ivy, imbuh Kenneth, sangat terbantu dalam sekolah mereka."Kami punya siswa yang sebelumnya selalu mendapat nilai rendah di kelas bahasa Inggris.&nbsp;Tapi setelah beberapa minggu belajar dari relawan kami, dia mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian. Sungguh transformasi yang luar biasa," ucapnya.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2023/08/1690868066267.jpeg"></figure>Sementara itu, Abhinav menyebut dirinya dan Kenneth bekerja keras mendirikan Yayasan ini.&nbsp;Tujuannya tentu adalah untuk membantu peningkatan standar Pendidikan di negara asal mereka.“Kami diberi hak istimewa untuk datang ke Singapura dan belajar, jadi sangatlah tepat jika saya melakukan bagian saya dan memberikan kembali ke negara asal saya,” tutur Abhinav.Relawan yang tergabung dalam Project Ivy juga merasa senang dapat mengajar dan membantu orang lain.“Saya terharu mendengar banyak cerita dari relawan kami tentang pengalaman mereka dalam mengajar. Mereka merasa puas dengan pengalaman mengajar siswa lain,” lanjut Abhinav.Kenneth dan Abhinav juga merasa bersyukur karena mendapatkan dukungan dari banyak siswa Indonesia dan Malaysia lainnya yang juga belajar di Singapura untuk mewujudkan visi Project Ivy. Berkat kerja sama dan kontribusi mereka, Project Ivy diharapkan bisa membantu lebih banyak siswa lagi.Di masa mendatang,&nbsp;Project Ivy mempunyai mimpi&nbsp;untuk membantu siswa di negara lain. Jika Anda tertarik untuk bergabung dengan Project Ivy, bisa langsung mengunjungi&nbsp;Instagram (@projectivy_) atau email (<a href="mailto:projectivy.org@gmail.com">projectivy.org@gmail.com</a>). (*)&nbsp;&nbsp;

WhatsApp Image 2023-07-28 at 17.46.26.jpeg

Tak seperti mayoritas remaja yang gemar bermain game atau nongkrong bareng teman-temannya, Kenneth Christopher Hendra dan Abhinav Kumar Nair Mukunda Kumar punya aktivitas berbeda. Remaja berusia 19 tahun asal Surabaya dan Malaysia ini sudah melakukan aksi nyata untuk membantu pelajar kurang mampu dari Indonesia dan Malaysia melalui Project Ivy.

Remaja asal Surabaya Dirikan Yayasan Pendidikan untuk Bantu Siswa Kurang Mampu