YOGYAKARTA, Jogjaaja.com – Selama ini, banyak orang mengenal Kotagede sebagai pusat kerajinan perak. Kotagede juga dikenal dengan<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/tag/kuliner-jogja"> kuliner</a> tradisional kipo.&nbsp;Tapi tahukah kamu, ada satu lagi yang menjadi ciri khas Kotagede? Roti kembang waru. Ya, roti jadul ini jarang sekali ditemukan di luar Kotagede. Tak heran jika kembang waru juga menjadiRoti kembang waru merupakan kudapan khas Kotagede. Roti ini terinspirasi dari kembang (bunga) pohon waru yang dulu banyak tumbuh di area Kotagede.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/didominai-e-commerce-laporan-pengaduan-konsumen-melonjak-10-kali-lipat-di-2021">Didominai E-commerce, Laporan Pengaduan Konsumen Melonjak 10 Kali lipat di 2021</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ponsel-murah-xiaomi-5-g-segera-hadir-di-tahun-2022">Ponsel Murah Xiaomi 5 G Segera Hadir di Tahun 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/pungutan-pajak-tembus-rp-4-6-triliun">Pungutan Pajak Tembus Rp4,6 Triliun</a></li></ul>Kotagede dulu merupakan pusat kerajaan Mataram Islam. Seiring berjalannya waktu, roti kembang waru dijadikan sebagai hidangan persembahan bagi Raja Mataram Islam. Atau dengan kata lain, roti ini hanya dapat ditemui pada perayaan khusus.&nbsp;Pada masa itu, roti kembang waru merupakan makanan yang mewah. Penggunaan tepung terigu dalam adonan kue ini menunjukkan pengaruh kuat budaya Eropa yang diperkenalkan Belanda pada zaman colonial.Roti kembang waru berbentuk seperti bunga waru dengan 8 kelopak. Tak heran jika roti kembang waru juga memiliki makna filosifi yang tinggi.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/galeri-investasi-edukasi-bursa-efek-indonesia-untuk-pelajar-hadir-di-kebumen-jateng">Galeri Investasi Edukasi Bursa Efek Indonesia untuk Pelajar Hadir di Kebumen Jateng</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/mau-bisnis-online-di-tokopedia-makin-laris-gunakan-5-fitur-ini">Mau Bisnis Online di Tokopedia Makin Laris? Gunakan 5 Fitur Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/lagi-gunung-merapi-luncurkan-awan-panas-sejauh-2-5-km">Lagi, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 KM</a></li></ul>Delapan kelopak tersebut berarti delapan jalan utama atau Hasto broto. Jadi, kelopak dalam roti kembang waru diibaratkan 8 elemen penting yaitu matahari, bulan, bintang, mega (awan), tirta (air), kismo (tanah) Samudra, dan maruto (angin).Buat yang penasaran dengan roti kembang waru, cobalah berkunjung ke Kotagede. Di sini kamu akan bisa menemukan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/tag/kuliner-jogja">kuliner </a>jadul ini. (*)

kembang waru.png

Selama ini, banyak orang mengenal Kotagede sebagai pusat kerajinan perak. Kotagede juga dikenal dengan kuliner tradisional kipo. 

Roti Kembang Waru, Kudapan Raja Mataram Islam yang Masih Eksis Hingga Kini