Sleman, Jogjaaja.com Tak ada ruangan khusus yang disiapkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Pakem, Sleman, untuk melayani calon anggota legislatif (caleg) yang gagal dalam Pemilu 2024. Ruangan maupun pelayanan yang diberikan tetap akan sama, sebagaimana pasien lainnya.Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, dr. Akhmad Akhadi, menekankan bahwa ada atau tidak adanya Pemilu, RSJ Grhasia juga sudah menyiapkan untuk melakukan perawatan dan pengobatan untuk orang-orang dengan gangguan mental emosional."Jadi pada prinsipnya kami tidak mengkhususkan ruangan untuk caleg yang mungkin mengalami gangguan. Sebab berdasarkan data periode-periode sebelumnya, caleg pascapemilihan yang membutuhkan dukungan psikomental itu kami rawat melalui rawat jalan saja," terang dr. Akhmad Akhadi, Minggu (4/2/2024)."Memang pernah kami merawat caleg gagal yang membutuhkan perawatan rawat inap, itu tahun 2019 sebanyak 2 orang tapi berasal dari luar DIY," lanjutnya."RSJ Ghrasia punya ruang perawatan VIP, jadi ya masuk saja ke sana. Kalau dokter spesialis, psikolog, itu memang ya biasa saja tanpa harus melihat itu caleg atau tidak, sama saja dengan yang kami berikan ke pasien lainnya," imbuhnya.Dijelaskan Akhmad, pasca Pemilu 2019 lalu, pihaknya mencatat ada 2 caleg dari luar DIY yang harus menjalani rawat jalan di RSJ Ghrasia. Sementara sekira 10 caleg yang beradal dari DIY hanya menjalani rawat jalan."Ya mereka butuh dukungan psikologis, ya ringan-ringan saja lah," ujarnya."Rata-rata shock pasca pemilihan, karena investasi yang mereka tanamkan pasti berharapnya berbuah hasil ya. Tapi karena gagal, mereka berpikir kenapa ini bisa terjadi," lanjutnya."Gangguan (jiwa) yang dialami beragam ya, mulai depresi anxiety. Depresi tekanan psikis dan anxiety itu kegelisahan. Ketika kembali teringat, nggak bisa tidur. Beberapa kasus, berdampak pada fungsi tubuh misal sakit di bagian ulu hati, gangguan pencernaan. Kalau ngamuk tidak, cuma ada perubahan perilaku, ada yang bizzare dan non bizzare. Misal yang tadinya riang gembira, jadi murung," tambahnya.Dalam kesempatan itu, ia menerangkan gangguan jiwa dapat dibedakan menjadi dua, yakni gangguan jiwa berat atau bahasa awamnya gila."Gangguan jiwa berat itu kalau istilahnya awamnya gila, tapi kalau dari perspektif dunia kedokteran itu macam-macam diagnosisnya misal skizofrenia tak terinci, skizofrenia paranoid, skizofrenia afektif, gangguan bipolar," terangnya.Sementara masalah kesehatan jiwa ringan meliputi gangguan tidur, kegelisahan, anxiety, gangguan fungsi tubuh yang tidak diketahui penyebabnya.Disinggung terkait pembiayaan di RSJ Ghrasia, Akhmad menerangkan bahwa penjaminan pelayanan kesehatan untuk di DIY sudah total sudah dicover artinya seluruh masyarakat sudah dilindungi dengan biaya penjaminan pelayanan kesehatan bisa dari BPJS, BPJS Mandiri, asuransi pelayanan kesehatan lainnya.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/podomoro-golf-view-mudahkan-generasi-muda-miliki-apartemen">Podomoro Golf View Mudahkan Generasi Muda Miliki Apartemen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/muhammadiyah-desak-jokowi-cabut-pernyataan-presiden-boleh-berpihak">Muhammadiyah Desak Jokowi Cabut Pernyataan Presiden Boleh Berpihak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/rpjpd-kota-yogyakarta-wujudkan-kota-unggul-dan-maju">RPJPD Kota Yogyakarta Wujudkan Kota Unggul dan Maju</a></li></ul>"Sepanjang pasien kita punya program penjaminan pelayanan kesehatan, itu free 100 persen. Jadi misal caleg itu ikut program BPJS Mandiri, bawa kartu BPJS, kita verifikasi keanggotaannya, kalau clear, ya &nbsp;nggak bayar," pungkasnya. (Anz) &nbsp;

depresi.jpg

Sleman, Jogjaaja.com Tak ada ruangan khusus yang disiapkan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Pakem, Sleman, untuk melayani calon anggota legislatif (caleg) yang g

RSJ Grhasia Siapkan Layanan Caleg Gagal di Pemilu 2024