Sambil Ingatkan '3M', Fisioterapi Sleman Bantu Pengungsi Merapi
SLEMAN - Perhimpunan Fisioterapi Puskesmas Kabupaten Sleman DIY yang berfokus pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh di fasilitas kesehatan tingkat pertama mengadakan bakti sosial berupa pemberian sembako bagi pengungsi Gunung Merapi.SLEMAN - Perhimpunan Fisioterapi Puskesmas Kabupaten Sleman DIY yang berfokus pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berhubungan dengan gangguan gerak dan fungsi tubuh di fasilitas kesehatan tingkat pertama mengadakan bakti sosial berupa pemberian sembako bagi pengungsi Gunung Merapi.
Kegiatan sosial ini dilakukan di posko tanggap darurat bencana di Glagaharjo, Kapenawon Cangkringan, Selasa (24/11). Penyerahan bantuan dilakukan Ketua Panitia Damha Al Banna, SST.FT., M.Fis dibantu tim lapangan Rachmawati Suparjo,AMF (puskesmas sleman), Linda Wijayanti,Amd.Fis (puskesmas pakem), Ulfah kurniawati,AMF (puskesmas ngaglik 1), Asri widiyawati,Amd.Fis(puskesmas tempel 2).
"Kami akan terus mengadakan kegiatan berbentuk pengabdian masyarakat sesuai dengan komitmen 19 fisioterapis yang ada di puskesmas di Sleman. Kegiatan ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat yang terhimpit akibat pandemi Covid-19 dan naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga," jelas Damha Al Banna sebagaimana keterangan persnya.
Dia menjelaskan meski di pengungsian, masyarakat diharapkan tetap mengikuti protokol kesehatan 3 M yang ditetapkan masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari keramaian serta mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan sosialisasi mengenai pelayanan fisioterapi untuk mewujudkan masyarakat yang bergerak tanpa nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional di era pandemi covid 19.
Sebagaimana diketahui BPPTKG, Kamis (5/11/2020) resmi menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III). Aktivitas vulkanik yang terus meningkat menjadi latarbelakang kenaikan status tersebut.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan pers menyebut paska erupsi tahun 2010 lalu, Merapi mengalami erupsi magmatis pada Agustus 2018 lalu dan berlanjut hingga September 2019. Merapi disebutkan memasuki fase intrusi magma baru baru yang ditandai dengan peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai Juni 2020. (*)

Ties
Author

