YOGYAKARTA-Pemerintah Kota Yogyakarta terus mempersiapkan diri untuk menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Untuk itu, Pemkot Yogyakarta menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan di bidang pariwisata.
&ldquo;Protokol kesehatan di bidang pariwisata sudah diatur melalui Perwal Nomor 51 tahun 2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease-19 Pada Masa Tatanan Normal Baru Di Kota Yogyakarta,&rdquo; ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, Rabu (19/8) siang di Ruang Sadewa Komplek Balai Kota.
Lebih lanjut, Maryustion mengatakan, regulasi tersebut mengatur baik pengelola tempat wisata, pelaku usaha yang bersinggungan dengan industri pariwisata seperti hotel dan restoran, serta wisatawan.
&ldquo;Beberapa hal penting yang diatur adalah penggunaan masker, jaga jarak, menjaga kebersihan tempat usaha, serta rajin cuci tangan,&rdquo; tambahnya.
Sementara, Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo menuturkan penerapan protokol yang ketat di bidang pariwisata sangat diperlukan agar perekonomian dan kesehatan dapat berjalan secara selaras.
&ldquo;Pariwisata merupakan lokomotif utama perekonomian di Jogja. Namun jangan sampai di masa pandemi ini kita menjadi lengah dan pariwisata menjadi klaster baru penyebaran COVID-19,&ldquo; kata Deddy
Pihak PHRI sendiri saat ini telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Satgas ini bertugas untuk melakukan teknis pelaksanaan protokol kesehatan di hotel atau restoran dan berkoordinasi baik dengan pemerintah maupun masyarakat untuk memastikan protokol kesehatan di bidang pariwisata berjalan dengan baik.
&ldquo;Kita membuat checklist sebagai panduan hotel dan restoran dalam menerapkan protokol kesehatan. Seperti pemakaian masker, ketersediaan tempat cuci tangan, jaga jarak, selain itu tamu hotel dari zona merah harus menunjukkan hasil tes PCR atau rapid,&rdquo; terang Deddy.
Menurut Deddy, pelaksanaan protokol kesehatan di tempat usaha pariwisata sudah berjalan dengan baik. Hotel tidak segan-segan menolak tamu yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. &ldquo;Kami tidak hanya mengejar rupiah, namun juga menjaga property dan karyawan kami,&rdquo; tegasnya. (*)

Pemkot Yogyakarta dan PHRI siapkan diri sambut Adaptasi Kebiasaan Baru

Sambut Adaptasi Kebiasaan Baru di Bidang Pariwisata, Pemkot Yogyakarta Gandeng PHRI

YOGYAKARTA-Pemerintah Kota Yogyakarta terus mempersiapkan diri untuk menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Untuk itu, Pemkot Yogyakarta menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY. Hal itu dilakukan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan di bidang pariwisata.