SLEMAN, Jogjaaja.com - Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah dilaporkan mengalami ratusan kaki guguran lava sepanjang periode 15-21 September 2023 lalu. BPPTKG menyebutkan bahwa status Gunung Merapi sekarang masih level III dan masyarakat diimbau untuk waspada.Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa mengatakan, selama sepekan terakhir cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 250 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 16 September 2023 pukul 11.20 WIB."Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 148 kali ke arah selatan hingga barat, meliputi 2 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.300 m, 145 kali ke hulu kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 m dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.400 m," ujarnya, Minggu (24/9/2023).Suara guguran terdengar 31 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. Sementara dari sisi morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat aktivitas pertumbuhan dan guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan."Berdasarkan analisis foto udara tanggal 30 Agustus 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.858.600 m³ dan kubah tengah sebesar 2.355.100 m³," jelasnya.Sementara dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 12 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 2.616 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 983 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi, terutama gempa MP yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak.Agus menjelaskan, dengan kondisi itu pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," jelasnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/peringati-hut-ke-78-pmi-diy-kampanyekan-aksi-cerdas-iklim">Peringati HUT Ke-78, PMI DIY Kampanyekan Aksi Cerdas Iklim</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tina-wahyuningsih-gelar-pameran-tunggal-bertajuk-make-your-own-magic">Tina Wahyuningsih Gelar Pameran Tunggal Bertajuk Make Your Own Magic</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/sah-ifg-life-diguyur-pmn-rp-6-55-triliun">Sah, IFG Life Diguyur PMN Rp6,55 Triliun</a></li></ul>Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Anz) &nbsp;

merapi.jpeg

SLEMAN, Jogjaaja.com - Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah dilaporkan mengalami ratusan kaki guguran lava sepanjang periode 15

Sepekan Terakhir, Gunung Merapi Alami Ratusan Guguran Lava