SLEMAN, Jogjaaja.com - BPPTKG melaporkan selama sepekan terakhir Gunung Merapi mengalami 117 kaki guguran lava periode 30 Juni - 6 Juli 2023. Status Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta itu sampai saat ini masih level siaga.Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menjelaskan, sepanjang pekan ini cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut."Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah hingga sedang dan tinggi 150 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 30 Juni 2023 pukul 09.30 WIB," jelasnya, Jumat (7/7/2023).Dilaporkan pula pada minggu ini terjadi 1 kali awanpanas guguran pada tanggal 5 Juli 2023 pukul 20.26 WIB ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur 2.700 m arah angin ke timur."Saat itu ada hujan abu tipis di lereng utara," jelasnya. &nbsp;Guguran lava teramati sebanyak 117 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 2.000 m. Suara guguran terdengar 27 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang."Pada kubah barat daya teramati titik panas tertinggi mencapai 500 °C, dan pada kubah tengah mencapai 199,7 °C," katanya.Morfologi kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awanpanas guguran, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.Berdasarkan foto udara tanggal 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 m³ dan kubah tengah sebesar 2.346.500 m³.Kemudian dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa Awanpanas Guguran (APG), 92 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 543 kali gempa Fase Banyak (MP), 9 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 1.128 kali gempa Guguran (RF), dan 27 kali gempa Tektonik (TT)."Pada tanggal 30 Juni 2023 pukul 19.58 WIB terjadi gempa tektonik yang dirasakan di semua Pos Pengamatan. Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ucapnya.Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat "SIAGA".Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/glucosweet-pemanis-tambahan-berbahan-singkong-dari-ugm">Glucosweet, Pemanis Tambahan Berbahan Singkong dari UGM</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ngutang-ratusan-miliar-ke-bank-bumn-emiten-ini-digugat-di-pengadilan-niaga">Ngutang Ratusan Miliar ke Bank BUMN, Emiten Ini Digugat di Pengadilan Niaga</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tambah-modal-bank-neo-commerce-bbyb-rights-issue-5-miliar-lembar-saham-baru">Tambah Modal, Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 Miliar Lembar Saham Baru</a></li></ul>Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. (Anz) &nbsp;

abu.jpeg

   Foto: Penampakan hujan abu tipis di wilayah Dukuh Plalangan, Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah saat awanpanas guguran Merapi terjadi pada 5 Juli 2023 lalu.

SLEMAN, Jogjaaja.com - BPPTKG melaporkan selama sepekan terakhir Gunung Merapi mengalami 117 kaki guguran lava periode 30 Juni - 6 Juli 2023. Status Gunung yang

Sepekan Terakhir, Merapi Mengalami 117 Kali Guguran Lava