YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah Kota Yogyakarta mengaku bakal mengembalikan karakteristik khas Malioboro seperti tempo dulu berkaitan dengan konsep besar penataan lanjutan kawasan itu setelah Pedagang Kaki Lima (PKL) direlokasi.Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa, dari waktu ke waktu transformasi kawasan Malioboro kerap berubah mengikuti perkembangan zaman. Pada era 1970 sampai 1990 an dulu, Malioboro memang dikenal sebagai pusat ekonomi lokal.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/colorful-luncurkan-laptop-gaming-x-15-xs-dengan-kartu-grafis-rtx-3050-ti-ini-spesifikasinya">COLORFUL Luncurkan Laptop Gaming X15 XS dengan Kartu Grafis RTX 3050 Ti, Ini Spesifikasinya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/lantik-dewan-pengawas-independen-bank-jogja-ini-harapan-walikota-yogyakarta">Lantik Dewan Pengawas Independen Bank Jogja, Ini Harapan Walikota Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tahun-2022-kementerian-pupr-akan-lanjutkan-pembangunan-35-bendungan-senilai-rp-11-67-triliun">Tahun 2022, Kementerian PUPR akan Lanjutkan Pembangunan 35 Bendungan Senilai Rp11,67 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tembok-baluwarti-penjaga-kraton-ngayogyakarta">Tembok Baluwarti Penjaga Kraton Ngayogyakarta</a></li></ul>"Tapi tren sekarang sudah berubah, dengan adanya pusat perbelanjaan dan gaya wisata belanja daring, perlahan-lahan sudah mulai terjadi pergeseran dan Malioboro akan dikembalikan ke karakter awalnya," jelas dia, Kamis (17/2/2022).Menurut Heroe, Malioboro sempat menjadi pusat aktivitas seni dan budaya pada periode 1990 an silam. Oleh karenanya, bentuk itu akan coba dikembalikan dan dihadirkan kembali di kawasan setempat."Para pelajar dan mahasiswa serta para seniman dulu kerap menjadikan Malioboro sebagai tempat menampilkan hasil kreasi dan juga pemajangan berbagai karyanya. Itu yang akan coba kami bangun kembali," jelas dia.Dia menambahkan, selain penataan non fisik pihaknya berencana juga bakal melaksanakan penataan yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan yang meliputi bagian fisik. Penataan berupa fasad Malioboro, sarana dan prasarana pelengkap serta lainnya juga bakal dilakukan."Bagian fasad yang sekarang banyak ditutupi oleh fasad yang modern dengan kover dari plastik atau plafon tertentu, itu nanti akan kami minta untuk diturunkan dan dikembalikan kepada wajah tembok aslinya," kata dia.Sementara, bagian papan penanda toko nantinya juga bakal diatur sedemikian rupa. Pemilik toko hanya diperbolehkan untuk memasang papan reklame toko dengan besaran 1x1,5 meter.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/giliran-rusia-mengakui-bitcoin-sebagai-mata-uang">Giliran Rusia Mengakui Bitcoin sebagai Mata Uang</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/daftar-film-bioskop-yang-mulai-diputar-mulai-hari-ini-pilih-mana">Daftar Film Bioskop Yang Mulai Diputar Mulai Hari Ini, Pilih Mana?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/janda-ngamuk-siapkan-bakso-terbarbar-di-yogya">Janda Ngamuk Siapkan Bakso Terbarbar di Yogya</a></li></ul>"Karena kita ingin agar Malioboro itu sebuah arena yang menyajikan agenda seni dan budaya, bagaimana karakternya muncul kembali, karena di tiap fase karakter Malioboro itu kan berbeda," jelas dia. (*)&nbsp;

IMG-20220217-WA0010.jpg

YOGYA, Jogjaaja.com - Pemerintah Kota Yogyakarta mengaku bakal mengembalikan karakteristik khas Malioboro seperti tempo dulu berkaitan dengan konsep besar penat

Setelah Relokasi PKL, Pemkot Yogya Bakal Kembalikan Karakteristik Khas Malioboro