Gowes atau bersepeda kini menjadi tren yang tengah melanda sebagian masyarakat Jogja. Setiap hari Sabtu-Minggu pagi hari libur akan banyak dijumpai orang-orang bersepeda di jalanan.
Kebanyakan dari mereka merupakan rombongan atau grup komunitas sepeda. Sebagian lainnya satu keluarga yang ingin menghabiskan pagi mereka dengan bersepeda Bersama. Meskipun demikian, tidak sedikit juga orang yang sengaja gowes sendirian untuk berolahraga atau membakar kalori.
Suasana gowes di Jogja tampak berbeda dengan gowes di tempat lain. Di Jogja, gowes juga menjadi ajang silaturahmi dengan orang baru atau orang yang baru dikenal. Hal itu sangat terlihat di jalanan. Saat bertemu dengan rombongan atau pesepeda lain yang berlawanan arah, maka mereka akan saling menyapa dengan cara membunyikan bel sepeda, tersenyum, atau menundukkan kepala.
Bahkan tidak jarang, rombongan gowes akan mengajak pesepeda yang sendirian untuk bergabung bersama. Keramahan masyarakat Jogja inilah yang membuat gowes menjadi semakin menarik untuk dinikmati.
Salah satu komunitas gowes di Bantul, Pedal Holic menganggap gowes yang mereka lakukan tidak sekadar berolahraga di pagi hari. &ldquo;Kami juga menjalin silaturahmi dengan komunitas lain. Karena itu, kami sering menerima undangan untuk bersepeda di daerah lain bahkan hingga ke Jawa Tengah seperti Wonosobo, Klaten, dan sebagainya,&rdquo; ujar Yuli, salah satu anggota komunitas Pedal Holic.
Selain olahraga dan menjalin silaturahmi dengan komunitas sepeda lainnya, Pedal Holic juga aktif melakukan kegiatan sosial. Beberapa kegiatan sosial yang pernah dilakukan adalah bersih sungai, hingga donor darah.
Di bagian selatan Jogja, salah tempat tujuan favorit untuk gowes adalah Imogiri. Setiap Sabtu-Minggu dan hari libur, lokasi ini selalu dipadati komunitas sepeda maupun pesepeda perorangan. Biasanya, mereka finish di Terminal Pajimatan atau area parkir Makam Raja Imogiri.
&nbsp;&lsquo;Goweser&rsquo; bisa menikmati sajian pecel kembang turi yang menjadi kuliner khas di lokasi ini, tempe bacem, dan teh hangat sambil bercengkrama. Suasana akrab akan sangat terlihat di sini.
Selain di area Terminal Pajimatan, salah satu tempat yang menjadi tujuan para &lsquo;goweser&rsquo; adalah Warung Sederhana yang letaknya di dekat Polsek Imogiri. Warung legendaris ini menawarkan menu spesial nasi rames, soto, wedang ronde, hingga jadah tempe. Tak heran jika tempat ini selalu menjadi lokasi pemberhentian sebagian komunitas gowes.
Fajar, seorang &lsquo;goweser&rsquo; dari Kotagede mengaku sangat sering bersepeda ke wilayah Imogiri. Menurutnya, rute ke Imogiri selalu menjadi rute favoritnya. &ldquo;Bersepeda di area Imogiri ini memang mengasyikkan. Selain suasana alamnya bagus, kami juga bisa menikmati kuliner enak yang tidak ditemukan di tempat lain,&rdquo; ungkap Fajar.
&nbsp;

Komunitas gowes sedang mengayuh sepeda di Hari Minggu.

Sisi Lain Gowes di Jogja, Bersilaturahmi dan Menikmati Kuliner