KEMUNCULAN Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang akhirnya membawa Soeharto pada kursi presiden ternyata dianggap janggalan.Banyak kalangan menilai ada sekenario besar dibalik pengambilalihan kekuasaan di negeri ini saat itu. Namun hingga kedua presiden itu mangkat, misteri surat sakti Supersemar tak pernah terungkap.Ada tiga kontroversi yang muncul menyertai surat tertanggal 11 Maret itu. Pertama menyangkut keberadaan naskah otentik Supersemar. Kedua proses mendapatkan surat itu. Ketiga, interpretasi yang dilakukan oleh Soeharto.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ini-jurus-bi-atasi-scarring-effect-sektor-pariwisata-akibat-pandemi">Ini Jurus BI Atasi Scarring Effect Sektor Pariwisata Akibat Pandemi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/misteri-supersemar-surat-sakti-yang-tak-pernah-terungkap-keberadaanya">Misteri Supersemar, 'Surat Sakti' yang Tak Pernah Terungkap Keberadaanya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/survei-bi-pertumbuhan-penjualan-eceran-bakal-tertahan">Survei BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Bakal Tertahan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/pertempuran-odessa-akan-sangat-menentukan-di-perang-ukraina">Pertempuran Odessa akan Sangat Menentukan di Perang Ukraina</a></li></ul> Tak hanya itu, Supersemar ternyata juga memilik tiga versi yang entah surat mana dijadikan pijakan hukum pada kala itu. Versi pertama yakni surat yang berasal dari Sekretariat Negara dimana surat itu terdiri dari dua lembar, berkop Burung Garuda dan diketik rapi serta tertera tanda tangan beserta nama Sukarno.Versi kedua berasal dari Pusat Penerangan TNI AD. Surat tersebut terdiri dari satu lembar dan juga berkop Burung Garuda. Ketikan surat versi kedua ini tidak serapi surat versi Sekretaris Negara. Jika versi pertama tertulis nama Sukarno, versi kedua ini tertulis nama Soekarno.Sedangkan Supersemar versi ketiga terdiri dari satu lembar, tidak berkop dan hanya berupa salinan. Tanda tangan Soekarno di versi ketiga ini juga tampak berbeda dari versi pertama dan kedua.Peneliti sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam menilai, keberadaan naskah otentik Supersemar hingga kini belum diketahui. Kendati lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia menyimpan tiga versi naskah Supersemar, ketiganya tidak otentik.Yang tak kalah menjadi misteri adalah proses penerbitan surat sakti tersebut serta penerapan dalam menjalankannya.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/masih-andalkan-rudal-balistik-kemana-angkatan-udara-rusia">Masih Andalkan Rudal Balistik, Kemana Angkatan Udara Rusia?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/merasa-badan-gregesi-berikut-saran-dokter-rsa-ugm">Merasa Badan Gregesi? Berikut Saran Dokter RSA UGM</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/makuku-air-diapers-tersedia-di-76-gerai-transmart-jawa-dan-bali">Makuku Air Diapers Tersedia di 76 Gerai Transmart Jawa dan Bali</a></li></ul>Surat itu bagi Soekarno merupakan perintah pengendalian keamanan negeri, termasuk bagi dirinya selaku presiden dan keluarga, namun bukanlah pengalihan kekuasaan. (*)&nbsp;

Soekarno-Soeharto-1.jpg

Presiden Soekarno bersama Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) Mayor Jenderal Soeharto 

Banyak kalangan menilai ada sekenario besar dibalik pengambilalihan kekuasaan di negeri ini saat itu. Namun hingga kedua presiden itu mangkat, misteri surat sakti Supersemar tak pernah terungkap.

Supersemar Penuh Kontroversi dan Samar