jogjaaja.com

Swasta Turun Tangan Tekan Stunting di Gunungkidul

Ties - Jumat, 24 Februari 2023 11:11 WIB
Foto: Suasana edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting di wilayah Panggang Gunungkidul, Kamis (23/2/2023).

PANGGANG, Jogjaaja.com - Target penurunan angka stunting nasional yang dipatok mencapai 14 persen pada 2024 mendatang turut direspons oleh sejumlah pihak untuk ikut serta menanggulangi fenomena di sektor kesehatan tersebut. Upaya mengentaskan stunting diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi bonus demografi Indonesia pada 2045 mendatang.

Sektor swasta pun turut serta melakukan edukasi di wilayah tertentu, terutama yang angka stunting masih cukup tinggi. Salah satunya PT Tripatra Engineering lewat program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang melakukan edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting di Kapanewon Panggang, Gunungkidul pada Kamis (23/2/2023).

"Program pencegahan stunting yang kami lakukan di Kapanewon Panggang ini merupakan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai korporasi yang beroperasi tidak hanya di Indonesia tapi juga di DIY agar memberikan dampak yang positif bagi pembangunan di sektor kesehatan," kata Head of Division Corporate Communication & Sustainability PT Tripatra Engineering Ninesiana Melinadona.

Program pencegahan stunting itu kata dia juga dilaksanakan rutin oleh perusahaan, guna mendukung penanganan masalah stunting di berbagai daerah di DIY. "Harapan kami kegiatan ini dapat meningkatkan kembali pengetahuan orang tua soal stunting agar mereka bisa menerapkan juga perihal tumbuh kembang anak yang baik dan sehat untuk generasi muda yang produktif," ucapnya.

Kepala Puskesmas Panggang II Ridwan mengatakan, wilayahnya memang sangat strategis untuk dilakukan program edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting. Sebab angka stunting di wilayah itu mencapai angka 17 persen. Pihaknya menargetkan angka itu bisa turun signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

"Upaya pencegahan sudah kita mulai sejak anak remaja, kemudian calon pengantin, ibu hamil maupun anak usia di bawah dua tahun. Target kita (stunting) bisa nol kasus," katanya.

Dokter spesialis anak di RSUD Saptosari Niken Iswarajati mengimbau orang tua untuk rajin melakukan pengecekan kondisi anak di Posyandu untuk mengetahui kondisi stunting pada anak. "Anak bisa dibawa ke Posyandu secara berkala untuk mengetahui gangguan tumbuh kembang serta memberikan nutrisi dan evaluasi tumbuh kembang anak," jelasnya. (Anz)

RELATED NEWS