BANTUL - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Sukrisna Dwi Susanta bersama tim melakukan monitoring atau peninjauan terkait peredaran dan ketersediaan masker di pasaran pada Jumat (6/3/2020).
Peninjauan dilakukan di sejumlah apotek, distributor, dan produsen masker di wilayah Kabupaten Bantul dengan diikuti pula perwakilan dari Dinas Kesehatan, Polres Bantul, Satpol PP, dan Dinas Kominfo Kabupaten Bantul.
&ldquo;Kita sebagai tim memonitor kesediaan masker dan ternyata di beberapa apotek yang kita tinjau tadi stoknya bervariasi ada yang stoknya banyak, cukup, dan langka. Tugas kita adalah menjaga ketersediaan masker merata dan jangan sampai terjadi kelangkaan. Tujuannya agar nanti masyarakat Bantul yang membutuhkan seperti saat sakit bisa tercukupi permintaannya di setiap apotek dengan harga yang terjangkau,&rdquo; kata Sukrisna.
Selanjutnya monitoring berlanjut ke salah satu produsen masker di Bantul yaitu PT Maesindo. Pihak Maesindo diwakili oleh Anita selaku Humas, Legal, Personalia menjelaskan bahwa Maesindo termasuk Kawasan Berikat yaitu kawasan pabean dan sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Karena termasuk kawasan berikat, Maesindo masih mengikuti aturan tata niaga dari pemerintah pusat, sehingga tidak bisa bypass untuk konsumsi dalam negeri.
&nbsp;&ldquo;Jangan sampai ada yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk mencari keuntungan pribadi, atau pengusaha. Karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati juga dan tidak perlu melakukan pembelian secara masif,&rdquo; tutur Sukrisna. (*)
&nbsp;

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta pantau ketersediaan stok masker di wilayah Kabupaten Bantul.

Terkait Virus Corona, Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Pantau Ketersediaan Stok Masker

BANTUL - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Sukrisna Dwi Susanta bersama tim melakukan monitoring atau peninjauan terkait peredaran dan ketersediaan masker di pasaran pada Jumat (6/3/2020).