Tesla Inc menandatangani perjanjian di China untuk fasilitas pinjaman berjangka hingga $ 1,29 miliar pada Kamis lalu.

Dilansir dari Reuters (27/12) Perusahaan mobil listrik itu mengatakan juga telah menandatangani perjanjian untuk fasilitas pinjaman bergulir tanpa jaminan hingga 2,25 miliar yuan. Pinjaman ini akan digunakan untuk pabrik mobil Shanghai.

China Construction Bank Corp, Bank Pertanian Cina, Shanghai Pudong Development Bank dan Bank Industri dan Komersial China adalah sejumlah Bank yang memberikan pinjaman.

Selain konstruksi dan produksi di pabrik Shanghai, pinjaman itu juga dapat digunakan untuk membayar utang 3,5 miliar yuan yang akan dilunasi pada 4 Maret tahun depan.

Pabrik perdana di luar AS

Pabrik di Shanghai akan menjadi lokasi pabrik mobil Tesla pertama di luar Amerika Serikat. Pabrik ini adalah wujud dari ambisi Tesla untuk meningkatkan penjualan di pasar mobil terbesar di dunia. Selain itu, ini merupakan upaya untuk menghindari tarif impor yang lebih tinggi yang dikenakan pada mobil-mobil buatan AS.

Reuters melaporkan awal pekan ini bahwa Tesla dan sekelompok bank China telah menyetujui fasilitas pinjaman baru lima tahun yuan 10 miliar untuk pabrik mobil Shanghai, mengutip sumber yang mengetahui masalah ini.

Klub Tesla di Indonesia

Perkembangan penjualan Tesla di Indonesia juga semakin postif. Hingga saat ini setidaknya ada lima orang tokoh yang sudah memiliki kendaraan listrik ini.

Sebut saja, Dedy Corbuzier, Raffi Ahmad, Dian Sastro, Bambang Soesatyo, dan Ahmad Sahroni. Bahkan, Bambang Soesatyo didapuk sebagai
Executive Advisor Tesla Club Indonesia, dan importir mobil Tesla, yaitu Rudy Dalim sebagai Executive Director Tesla Club Indonesia.

Sejak diresmikan pada 12 Desember lalu, saat ini Tesla Club Indonesia sudah beranggotakan 11 orang dan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya popularitas mobil listrik.  	                            		
  	                            	

Tesla Dapat Pinjaman US$ 1,29 Miliar Untuk Bangun Pabrik di Shanghai

Tesla Inc menandatangani perjanjian di China untuk fasilitas pinjaman berjangka hingga $ 1,29 miliar pada Kamis lalu.