Sejak memperkenalkan sistem fiskal Gross Split untuk menggantikan Cost Recovery di tahun 2017, Kementerian ESDM berhasil memangkas biaya APBN dalam jumlah besar untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan produksi migas nasional.
Wakil menteri ESDM, Arcandra Tahar dalam laman intagramnya, arcandra.tahar mengungkapkan, selama periode 2018-2020, nilai cost recovery yang berhasil dipangkas mencapai US$4,34 miliar atau sekitar Rp60,7 triliun (kurs Rp 14.000 per US$).
&ldquo;Tahun lalu, Cost Recovery bisa dihemat sebanyak USD 900 juta. Tahun 2019 ini nilai penghematannya mencapai US$1,66 miliar dolar AS dan tahun depan diproyeksikan sebesar US$1,78 miliar. Sehingga sejak Gross Split diterapkan di tahun 2017 sampai tahun depan, nilai penghematan Cost Recovery mencapai US$4,34 miliar,&rdquo; jelas Arcandra dikutip dari instagram pribadinya, Jumat (4/10).
Nilai penghematan sebesar itu sangat berarti bagi pemerintah. Pasalnya selama ini biaya cost recovery berasal dari APBN. Lain halnya dengan sistem Gross Split yang tidak lagi menggunakan dana APBN. Dalam Gross Split, kontraktor sebuah wilayah kerja migas membiayai sendiri proyek eksplorasi dan produksi. Sehingga aktivitas investasi migas di Indonesia menjadi lebih pasti, efisien dengan proses bisnis yang sederhana.
Arcandra menjelaskan, sejak tahun 2017, sistem gross split sudah di terapkan di 44 WK Migas. Baik WK yang berasal dari lelang baru, WK terminasi dan WK perubahan dari Cost Recovery ke Gross Split. Melalui Gross Split ini pemerintah juga mendapatkan signature bonus senilai US$1,18 miliar atau sekitar Rp16,20 triliun.
Sementara untuk membiayai eksplorasi dan penemuan cadangan-cadangan migas baru, para kontraktor yang memenangkan lelang atau menggunakan sistem Gross Split telah menyiapkan dana senilai US$ 2,65 miliar atau sekitar Rp37,1 triliun dalam bentuk Komitmen Eksplorasi Pasti. Dana tersebut harus digunakan oleh kontraktor dalam 5 tahun pertama dan jika tidak dipakai akan menjadi hak negara.
Sebelumnya APBN hanya menganggarkan dana sekitar Rp 60 miliar untuk menemukan cadangan migas di seluruh wilayah Indonesia dalam setahun.
&ldquo;Sebagai guardian of public interest, kami di Kementerian ESDM akan terus berusaha melakukan terobosan dan kebijakan yang berpihak pada kepentingan nasional. Sehingga kekayaan alam ini dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,&rdquo; tutup Wamen Arcandra.

Tiga Tahun, Cost Recovery Bisa Dihemat Rp60 Triliun

Tiga Tahun, Cost Recovery Bisa Dihemat Rp60 Triliun