YOGYAKARTA-Beberapa waktu lalu beredar pesan di WA grup yang menyatakan bahwa Yogyakarta ditutup akibat semakin merebaknya pandemi COVID-19. Hal itu diperkuat dengan informasi ditutupnya asrama UGM di Baciro, Yogyakarta yang digunakan untuk shelter karantina sudah penuh karena banyaknya pasien yang positif COVID-19.
Menanggapi hal tersebut, beberapa waktu lalu Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani menyatakan bahwa hal tersebut adalah hoax dan sama sekali tidak benar. Menurut data terakhir yang diterimanya, asrama Baciro memang masih menampung para pasien yang OTG tetapi hanya terisi antara 25%-30% dari total daya tampung.&nbsp;
&ldquo;Itu&nbsp;kan&nbsp;sebenarnya berita sudah keluar minggu lalu, dan sudah kami klarifikasi kalau itu bukan pernyataan dari satgas UGM. Berkaitan dengan asrama UGM yang penuh, lalu UGM buka asrama lagi dan lain sebagainya itu, tidak benar,&rdquo; ujarnya.&nbsp;
Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan 4M dengan ketat yakni menggunakan masker dimanapun berada,&nbsp;mencuci tangan sesering mungkin, menjaga jarak minimal dan menghindari kerumunan. serta tetap selalu waspada dan saling mengingatkan.&nbsp;(*)
&nbsp;

UGM: Informasi Yogyakarta Ditutup Untuk Pendatang Hoax

YOGYAKARTA-Beberapa waktu lalu beredar pesan di WA grup yang menyatakan bahwa Yogyakarta ditutup akibat semakin merebaknya pandemi COVID-19. Hal itu diperkuat dengan informasi ditutupnya asrama UGM di Baciro, Yogyakarta yang digunakan untuk shelter karantina sudah penuh karena banyaknya pasien yang positif COVID-19.