YOGYA, Jogjaaja.com - Baru-baru ini, akun Instagram @jogjaku mendadak ramai setelah mengunggah sebua video yang menunjukkan sekelompok masyarakat tengah menyebrang jalan secara beramai-ramai.Yang membuat postingan tersebut mendapat banyak reaksi adalah orang-orang yang ada dalam video tersebut semuanya menggunakan pakaian adat Yogyakarta.&nbsp; Untungnya, akun tersebut membuat caption yang cukup menjawab pertanyaan netizen seputar mengapa orang-orang tersebut memakai pakaian adat.“Istimewa. Kamis Pahing adalah hari yang cukup unik di Jogja,” tulis akun @jogjaku dalam captionnya. “karena pada hari itu setiap pegawai dan sekolah harus memakai pakaian adat Jogja. by the way, tahu gak kenapa kok Kamis Pahing?,” tanya akun tersebut.Bait kedua caption tersebut justru makin membuat netizen kepo, sebenarnya apa itu Kamis Pahing?Kamis Pahing sendiri merupakan salah satu peringatan hari kelahiran dalam sebuah kalender Jawa, yang diperingati setiap 35 hari sekali. Bagi orang Jawa, penggunaan sebutan hari memakai kata legi, pon, pahing, wage, dan kliwon, yang disebut ‘weton’.Terkait hari Kamis Pahing, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, pelajar dan Aparat Sipil Negara (ASN) diwajibkan mengenakan busana adat khas Yogyakarta pada hari tersebut.Hal ini sebagai tindak lanjut ketentuan dalam Pasal 14 ayat (1) Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Aparatur Sipil Negara.Adapun, pada hari Kamis Pahing atau yang jatuh setiap 35 hari sekali, para pelajar dan ASN pria dapat memakai surjan lurik dan jarik sebagai seragam. Sedangkan pakaian untuk wanita adalah kebaya dan jarik.Laman tersebut juga menulis, pengenaan pakaian adat ini merupakan bentuk pelestarian warga Yogyakarta terhadap budaya leluhur mereka.“Mengenakan pakaian adat berfungsi untuk menjaga budaya dan merawat peninggalan para leluhur yang adiluhung dan melestarikan nilai-nilai kebaikan di masa lalu,” tulisnya, dikutip Kamis (4/8/2022).“Nilai-nilai yang selalu diterapkan pada kehidupan bermasyarakat misalnya sikap satria, rendah hati, gotong royong, ikhlas, jujur dan kerja keras,” imbuhnya.Adapun, penggunaan pakaian adat ini tidak hanya dilakukan rutin pada setiap hari Kamis Pahing, tapi juga saat memperingati dua hari istimewa lain.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/jelang-peringatan-hari-bakti-tni-au-jet-tempur-meraung-di-langit-jogja">Jelang Peringatan Hari Bakti TNI AU, Jet Tempur Meraung di Langit Jogja</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dibanderol-rp-1-1-miliar-new-hyundai-palisade-tampil-lebih-mewah-1">Dibanderol Rp1,1 Miliar, New Hyundai Palisade Tampil Lebih Mewah</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/doa-dan-amalan-yang-bisa-dilakukan-saat-malam-1-muharram-atau-1-suro">Doa dan Amalan yang Bisa Dilakukan saat Malam 1 Muharram atau 1 Suro</a></li></ul>Dua hari istimewa tersebut yaitu saat hari berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dan memperingati hari pengesahan UU Keistimewaan yang diselenggarakan tiap tanggal 31 Agustus. &nbsp;(Eff)

IMG-20220804-WA0020.jpg

Murid SMPN 2 Depok Mengenakan Busana Jawa setiap Kamis Pahing

Istimewa. Kamis Pahing adalah hari yang cukup unik di Jogja,” tulis akun @jogjaku dalam captionnya.
“karena pada hari itu setiap pegawai dan sekolah harus memakai pakaian adat Jogja. by the way, tahu gak kenapa kok Kamis Pahing?,” tanya akun tersebut.

Unik, Setiap Kamis Pahing Seluruh Pegawai dan Siswa di Jogja Pakai Pakaian Adat