YOGYA, Jogjaaja.com - Warga Kampung Balirejo, Kelurahan, Muja-muju, Kemantren Umbulharjo menyelenggarakan merti kali di Sungai Gajahwong sebagai bentuk refleksi atas problem sosial, mulai dari lingkungan, ketimpangan ekonomi, sampai kemiskinan yang ada di Kota Yogyakarta, Minggu (30/10/2022).Dengan mengenakan sorjan dan kebaya, warga setempat mengarak sejumlah hasil bumi yang dihasilkan dari sekitaran Sungai Gajahwong dan kemudian melarungnya sebagai bentuk refleksi kritis sekaligus ungkapan syukur kepada sang pencipta.Ketua Pemuda RW 6 Balirejo, Nugroho menyampaikan, lewat upaya itu pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan. Melalui agenda Merti Kali Gajahwong yang mengusung tajuk 'Lestari Kaliku', penduduk tumpah ruah memanjatkan doa, sekaligus harapannya."Beragam hal negatif yang merusak keharmonisan hubungan, baik antar sesama warga, maupun antara warga dengan lingkungannya, kami doakan, supaya terhindarkan di kampung ini," ungkap dia.Rangkaian kegiatan sudah dimulai dengan giat kerja bakti bersih Kali Gajahwong, agenda dilanjutkan dengan mengarak tiga tumpeng berisikan hasil bumi asli Balirejo, untuk selanjutnya disantap kembulan oleh seluruh penduduk yang hadir."Struktur tumpeng yang menjulang ke atas itu bentuk permonan kami kepada yang di atas atau Tuhan yang maha esa, agar mengusir semua hal buruk yang bisa merusak kampung kami. Kemudian, hasil bumi yang diarak itu wujud rasa syukur kami," terangnya.Dijelaskannya, di tengah himpitan problem sosial tak berujung, warga di bantaran Kali Gajahwong masih dikaruniai nikmat. Mulai dari sungai yang memiliki berbagai macam potensi satwa, ikan, udang, dan belut yang dapat dikonsumsi, hingga pasir dan batu yang menjadi sumber material bangunan.Menurut Nugroho, meski tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan, warga tidak boleh abai dengan sungai, karena banyak manfaat yang bisa dirasakan. Akan tetapi, ia menyadari, seiring berjalannya waktu penduduk makin tergugah, sehingga pinggiran Kali Gajahwong pun mampu menanggalkan stigma kumuh.&nbsp;"Warga mulai memanfaatkan sebagian lahan di sekitaran aliran sungai untuk bertani. Semakin marak juga kelompok warga yang menyulap bantaran, yang dulu dianggap kotor dan wingit, menjadi ruang publik yang bersih dan nyaman dikunjungi," urainya.Lebih lanjut, Nugroho pun menyampaikan, ritual ini diharapkan menjadi undangan bagi seluruh penduduk lintas wilayah di Kali Gajawong, untuk selalu menjaga kelestarian sungai. Dirinya meyakini, Merti Kali bisa menjadi semacam energi positif, di tengah beragam permasalahan dan situasi yang serba tak menentu.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/ribuan-santri-peringati-hari-santri-nasional-di-alun-alun-paseban-bantul">Ribuan Santri Peringati Hari Santri Nasional di Alun-alun Paseban Bantul</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/tayang-27-oktober-film-horor-qodrat-ternyata-syuting-di-yogyakarta">Tayang 27 Oktober, Film Horor Qodrat Ternyata Syuting di Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/esg-award-terapkan-aspek-lingkungan-sosial-dan-tata-kelola-pertamina-sabet-penghargaan-dari-tren-asia">ESG Award: Terapkan Aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola, Pertamina Sabet Penghargaan dari TrenAsia</a></li></ul>"Memelihara solidaritas sebagai sesama warga yang hidup di bumi Yogyakarta kan dapat diwujudkan dalam beragam cara, simbolis, atau praktis. Yang pasti, itu bakal menguatkan kesiapan, menghadapi kehidupan penuh tantangan ke depan," pungkasnya. (Anz) &nbsp;

balirejo.jpg

  Warga mengarak gunungan hasil bumi dalam merti kali Gajahwong yang diselenggarakan oleh Kampung Balirejo, Minggu (30/10/2022) (Anz)

YOGYA, Jogjaaja.com - Warga Kampung Balirejo, Kelurahan, Muja-muju, Kemantren Umbulharjo menyelenggarakan merti kali di Sungai Gajahwong sebagai bentuk refleksi

Warga Balirejo Kota Yogya Adakan Merti Kali Gajahwong