BANTUL-Warga Kepuh Kulon RT 03 Wirokerten, Banguntapan, Bantul kini tengah gencar membudidayakan bunga telang yang diyakini memiliki khasiat kesehatan dan bisa menjadi bahan tambahan kosmetik. Bahkan mereka mampu berkembang menjadi UMKM khususnya di bidang tanaman obat-obatan.&nbsp;
Ketua RT 03 Parlan mengatakan budidaya bunga telang ini berawal dari pemberian bibit Nanik, seorang pengusaha aneka tepung. Dengan semangat kebersamaan, warga akhirnya berhasil membudidayakan bunga telang ini.&nbsp;
&ldquo;Kami telah berhasil melakukan panen perdana bunga telang. Per kilogram bunga telang kering bisa dihargai Rp1 juta rupiah. Ini tentu menambah semangat warga untuk mengembangkan aneka olahan dari bunga telang, seperti teh bunga telang, pewarna makanan alami, dan bahan tambahan kosmetik.&nbsp;
Sri Mardiyah, seorang warga Wirokerten kegiatan budidaya bunga telang di RT 03 dilaksanakan secara bergilir. Untuk penyiraman dan pemetikan bunga telang dilaksanakan ibu-ibu dasawisma. Bapak-bapak mendapat jatah pengelolaan setiap Sabtu dan Minggu. Sementara untuk kalangan anak muda mendapat tugas mengurus pemasaran secara online.&nbsp;
&ldquo;Kegiatan budidaya bunga telang ini tidak sebatas mencari tambahan untuk uang kas RT semata. Tetapi usaha ini mampu mengakrabkan warga. Kerukunan dan kekompakan warga dapat terjalin baik berkat usaha bunga telang ini,&rdquo; kata Sri Mardiyah.&nbsp;
Sri menambahkan, selain dapat dimanfaatkan sebagai obat, bunga telang juga dapat dijadikan sebagai minuman penghangat tubuh dipadukan dengan jahe dan juga jeruk nipis. Tidak hanya bunganya saja yang dapat dimanfaatkan namun juga daunnya yang digunakan untuk penyedap minuman.&nbsp;
&ldquo;Tanaman bunga telang ini bisa cepat tumbuh. Misalnya hari ini bunganya dipetik, besok paginya sudah tumbuh lagi bunganya,&rdquo; imbuhnya.&nbsp;
Lurah Desa Wirokerten Banguntapan Rakhmawati Wijayaningrum menuturkan, hasil dari bunga telang ini sangat diminati berbagai kalangan karena bermanfaat untuk mendukung industri kecantikan dan obat herbal, melalui pengolahan atau pengeringan. Apalagi bunga telang ini bisa bertahan lama sehingga mengurangi resiko kerugian produksi.&nbsp;
&ldquo;Saya sangat support atas kerja keras warga Kepuh Kulon ini, semoga semangat dan gotong royong warga ini bisa dicontoh oleh dusun lainnya, yang tentu saja dengan potensi yang beragam,&rdquo; tutur Rakhmawati.&nbsp;
Apresiasi juga diberikan Camat Banguntapan Fauzan Muarifin. Ia menyarankan agar bisa menarik konsumen, bunga telang dikemas lebih baik lagi dan dikenalkan melalui media sosial agar jangkauan pasarnya lebih luas.&nbsp;
"Wajib hukumnya pelaku UMKM memiliki akun di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, WA ataupun web. Saya harapkan banyak relawan IT untuk membantu pelaku usaha memasarkan secara daring,&rdquo; kata Fauzan.&nbsp;&nbsp;
Dalam setahun, budidaya bunga telang ini mampu menghasilkan pemasukan sebesar Rp40 juta rupiah, dan digunakan untuk mendukung kegiatan sosial di kampung. Pemerintah Desa Wirokerten mengharapkan, usaha ini mampu mengangkat pendapatan rakyat dengan skala lebih luas lagi. (*)
&nbsp;

Aneka olahan bunga telang yang dibudidaya Warga RT 03 Kepuh Kulon Wirokerten

Warga Satu RT di Banguntapan Kembangkan Aneka Olahan dari Hasil Budidaya Bunga Telang

BANTUL-Warga Kepuh Kulon RT 03 Wirokerten, Banguntapan, Bantul kini tengah gencar membudidayakan bunga telang yang diyakini memiliki khasiat kesehatan dan bisa menjadi bahan tambahan kosmetik. Bahkan mereka mampu berkembang menjadi UMKM khususnya di bidang tanaman obat-obatan.