BANTUL, Jogjaaja.com – Fenomena gerhana bulan total (GB) atau disebut bulan merah super (Super Blood Moon) terlihat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fenomena yang terjadi bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini merupakan fenomena langka karena terjadi dalam 195 tahun sekali.&nbsp;Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengunggah foto puncak gerhana bulan ini pada Rabu (26/5/2021) pukul 18.34. Pada fase puncak ini, bulan terlihat kemerahan dan cerah. Saat itulah posisi bulan tepat berada di antara bumi dan matahari. Fase puncak ini hanya berlangsung 14 menit 30 detik.Masyarakat DIY bisa melihat langsung fenomena ini. Seperti yang di Taman Kuliner Imogiri. Warga yang berada di lokasi ini bisa melihat dengan jelas Super Blood Moon.Ibnu, warga Imogiri, mengatakan dirinya melihat Super Blood Moon ini pada fase menjelang puncaknya. Pancaran sinar bulan tampak kemerahan.“Super Blood Moon ini terlihat jelas dari Taman Kuliner Imogiri. Tapi memang terlihat jelas tidak seluruhnya,” katanya.Hal serupa juga diungkapkan Jojo, warga Bantul. Menurutnya, bulan terlihat lebih merah dari biasanya. Namun, dirinya hanya bisa melihat bulan sebagian seperti dimakan raksasa.“Kayak dimakan raksasa bulannya. Jadi nggak bisa lihat bulan yang bulat, tetapi ada pancaran seperti bulan sabit kalau yang saya lihat,” ucapnya.Gerhana Bulan ini terjadi saat bulan berada dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi. Ini sebabnya gerhana Bulan kali ini disebut dengan Bulan Merah Super. (*)&nbsp;&nbsp;

Super Blood Moon yang terlihat di Manado, Sulawesi Utara. (Sumber: IG @infobmkg)

super blood moon.JPG

BANTUL, Jogjaaja.com – Fenomena gerhana bulan total (GB) atau disebut bulan merah super (Super Blood Moon) terlihat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fenomena yang terjadi bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini merupakan fenomena langka karena terjadi dalam 195 tahun sekali. 

Warga Yogyakarta Bisa Lihat Fenomena Langka Super Blood Moon