<p>JAKARTA - Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), anggaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) selalu berada di posisi puncak. Meski berada di peringkat kedua setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), anggaran Kemhan tetap dipandang sebagai anggaran super jumbo.</p><p>Pada 2024, pagu anggaran yang ditetapkan untuk Kemhan disepakati sebesar Rp139,3 triliun. Namun, berdasarkan laporan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di semester I 2024, anggaran ini diperkirakan melonjak hingga Rp175,1 triliun.&nbsp;</p><p>Kenaikan sebesar 25,7% atau bertambah &nbsp;sebesar Rp36,4 triliun dialokasikan untuk pelaksanaan berbagai program dan pengadaan alutsista.</p><p>Dikutip dari Buku I rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara tahun anggaran 2024, anggaran Kementerian Pertahanan yang mulanya disepakati sebesar Rp139,27 triliun akan dialokasikan untuk beberapa sektor berikut:</p><ul><li>Program Dukungan Manajemen: Rp78,12 triliun</li><li>Program Pelaksanaan Tugas TNI: Rp3,94 triliun</li><li>Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit: Rp11,99 triliun</li><li>Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan: Rp24,68 triliun</li><li>Program Modernisasi Alutsista, Non Alutsista, dan Sarpras Pertahanan: Rp39,47 triliun</li><li>Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan: Rp399,15 miliar</li><li>Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan: Rp1,48 triliun</li></ul><p>Tren kenaikan anggaran Kemhan tidak hanya terjadi pada tahun 2024. Pada tahun 2023, pagu anggaran Kemhan ditetapkan sebesar Rp134 triliun.</p><p>Sebelumnya, pada tahun 2022, anggaran Kemhan mencapai Rp131,6 triliun. Kenaikan anggaran ini konsisten dengan tujuan pemerintah untuk memperkuat pertahanan negara melalui modernisasi alutsista dan peningkatan kapasitas pertahanan.</p><h4>Daftar Pesanan Alutsista Selama Prabowo Menjabat Sebagai Menhan</h4><p>Sebagian besar belanja alokasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dibiayai oleh pinjaman luar negeri. Di bawah kepemimpinan Prabowo, sebagai menteri pertahanan, negara telah mengalokasikan dana signifikan untuk pembelian berbagai alutsista guna memperkuat pertahanan negara.&nbsp;</p><p>Beberapa pembelian sistem persenjataan di antaranya, pesawat tempur, kapal perang, sistem pertahanan udara, dan kendaraan tempur modern. Prabowo juga menekankan pentingnya modernisasi alutsista dalam rangka menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara, sekaligus meningkatkan kemampuan pertahanan nasional agar lebih siap menghadapi berbagai ancaman.</p><p>Berikut beberapa alutsista yang di pesan Indonesia selama Prabowo menjabat,</p><h5>Jet Dassault Rafale</h5><p>Penandatanganan pembelian 42 unit jet Dassault Rafale dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dengan perwakilan Dassault Aviation pada 10 Februari 2022. Pesanan ini menandai titik balik ndonesia dalam memperkuat armada udaranya dengan teknologi mutakhir dari Prancis.</p><h5>Kapal Fregat Fincantieri</h5><p>&nbsp;Pada Juni 2021, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menandatangani kontrak kerja sama pembelian delapan unit kapal perang fregat dari perusahaan pembuat kapal Italia, Fincantieri.&nbsp;</p><h5>Kapal Selam Scorpene</h5><p>Rencana pembelian kapal selam Scorpene merupakan bagian dari kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan antara PT PAL Indonesia dan NAVAL Group dari Prancis. Kesepakatan ini ditandatangani di Jakarta pada 10 Februari 202.</p><h5>Jet Tempur Mirage 2000-5</h5><p>Pada bulan Januari 2023, Indonesia mengakuisisi 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 dengan biaya sebesar Rp12,4 triliun.&nbsp;</p><h5>Pesawat Tempur F-15EX</h5><p>&nbsp;Sebanyak 24 unit pesawat tempur F-15EX berhasil diakuisisi oleh Indonesia pada tanggal 22 Agustus 2023. Akuisisi ini disepakati Amerika Serikat setelah pemerintah bernegosiasi dengan alot pada negara adidaya itu.</p><h5>Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk</h5><p>Berdasarkan data Kementerian Pertahanan, pembelian 24 buah helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dilakukan pada 23 Agustus 2023 dari Amerika Serikat. Helikopter ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan respons cepat TNI dalam berbagai operasi militer dan kemanusiaan.</p><p>&nbsp;</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/buka-peluang-baru-tik-tok-gandeng-telkom-gelar-acara-jalin-nusantara-jogja-untuk-bekali-ukm-lokal-dengan-keterampilan-digital">Buka Peluang Baru, TikTok Gandeng Telkom gelar Acara Jalin Nusantara Jogja untuk Bekali UKM Lokal dengan Keterampilan Digital</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/dorong-startup-indonesia-adopsi-ai-telkom-dan-kitiran-foundation-gelar-workshop-di-yogyakarta">Dorong Startup Indonesia Adopsi AI, Telkom dan Kitiran Foundation Gelar Workshop di Yogyakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://jogjaaja.com/read/indeks-lq-45-9-juli-2024-naik-0-58-persen-bbni-jadi-top-gainer">Indeks LQ45 9 Juli 2024 Naik 0,58 Persen, BBNI Jadi Top Gainer</a></li></ul><h5>Rantis Maung</h5><p>Pada bulan Juli 2020, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memesan 500 unit kendaraan taktis (rantis) 4x4 produksi PT Pindad. Kendaraan taktis ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional TNI di berbagai medan dan kondisi, serta meningkatkan mobilitas dan perlindungan pasukan di lapangan</p>

tank.jpg

Penandatanganan pembelian 42 unit jet Dassault Rafale dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dengan perwakilan Dassault Aviation pada 10 Februari 2022.

Yuk Dibedah, Cek Daftar Belanja Prabowo di Kementerian Pertahanan